..::Selamat Datang di Blog Kerohanian Islam SMA Negeri 1 Tawangsari - Sukoharjo::..

Rabu, 06 April 2011

Anak Muda Sukses, Kenapa Tidak?

oleh : Umar Hadiyanto, M.Pd

Siapakah diantara kita yang tidak ingin sukses? Siapapun orangnya pasti menginginkan kesuksesan di berbagai sisi kehidupannya. Karier cemerlang, bisnis berkembang, keluarga penyayang dan berbagai macam keberhasilan yang membahagiakan lainnya merupakan impian banyak orang dewasa.
Sebagai anak muda, apakah kita harus menunggu usia sampai dapat dikatakan dewasa untuk sukses. Anak muda sukses, kenapa tidak? Kesuksesan macam apa yang pernah dicapai oleh anak muda?
Ketahuilah, dunia islam pernah pernah mencatat Usamah bin Zaid di usia 18 tahun sudah memimpin pasukan muslim mengalahkan tentara Romawi, Muhammad al Fatih sudah menaklukkan Konstantinopel dalam usia 15 tahun, Imam Syafei sudah menduduki kursi Mufti Mekah di usia 9 tahun dan Husein Thabathaba’i kecil sudah dianugerahi gelar doctor kehormatan di usia 5 tahun.
Setiap orang berhak untuk sukses tak peduli dari mana asalnya, berapa usianya dan bagaimana saja keadaannya. Sukses akan menghampiri siapa saja yang tahu bagaimana cara meraihnya tanpa pandang bulu.
Salah satu langkah untuk meraih kesuksesan adalah fokus. Ketika seseorang ingin menjadi ahli di suatu bidang, maka segala kegiatannya akan difokuskan untuk mempertajam kemampuannya. Minat dan rasa ingin tahu yang dimilikinya sangat besar sehingga memotivasi diri untuk belajar dan terus belajar. Kegiatan belajar tidak menjadi beban justru merupakan kebutuhan. Segala kegiatan akan dilakukan dengan senang hati sehingga tugas beratpun terasa ringan.
Lalu, bagaimana caranya agar dapat fokus? Caranya adalah selalu ingatlah tujuan yang hendak dicapai. Mengingat tujuan akhir akan membantu lebih fokus dan menjaga motivasi untuk sukses. Tujuan akhir akan memberi arah dari semua kegiatan yang dilakukan.
Begitupun kalau siswa tidak tahu apa sih tujuan sekolah, apa sih tujuan belajar, lebih-lebih apa sih tujuan hidup maka dia tidak tahu harus berbuat apa dengan sekolahnya, lebih-lebih dengan hidupnya. Seorang siswa yang selalu membayangkan bagaimana enaknya kalau dapat lulus ujian, lalu melanjutkan kuliah dan kemudian dapat bekerja. Dia pasti akan belajar di sekolah dengan sungguh-sungguh untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya. Sebaliknya siswa yang tidak pernah ingat bagaimana malunya jika sampai tidak lulus SMA, bagaimana susahnya hidup jika tidak mampu bekerja, pasti akan belajar seenaknya. Wah, nanti bisa bisa terancam eM De eS alias Masa Depan Suram.
Ingatlah, bahwa waktu luang, kesempatan dan peluang yang telah dilewatkan tidak akan pernah kembali lagi. Menurut sabda Rosululloh, dua macam nikmat yang kebanyakan manusia melalaikannya adalah nikmat sehat dan sempat. Mumpung masih muda, selagi masih longgar, belum disibukkan dengan mengurusi anak, mari gunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak menyesal kemudian.
Namun, sebaiknya jangan mengejar sukses duniawi saja melupakan sukses ukhrowi. Karena orang yang benar-benar sukses adalah orang yang mampu menghasilkan dan mempersembahkan amalan terbaik semasa hidup di dunia untuk mendapatkan kebahagiaan di surga dan keselamatan dari siksa api neraka. Menurut firman Alloh, barang siapa yang dimasukkan ke surga dan dihindarkan dari siksa neraka, maka benar-benar orang itu beruntung (sukses).
Karenanya, sebagaimana sabda Rosululloh, marilah kita pergunakan sebaik-baiknya lima sebelum datang lima (masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang miskinmu, sempatmu sebelum datang repotmu dan hidupmu sebelum datang matimu) untuk meraih sukses hidup di dunia dan kebahagiaan di akherat yang kekal abadi selama-lamanya.

1 komentar: