..::Selamat Datang di Blog Kerohanian Islam SMA Negeri 1 Tawangsari - Sukoharjo::..

Minggu, 30 Mei 2010

Wanita Pemurah

Wanita yang gemar berbagi adalah wanita yang memahami hakikat kebahagiaan. Ia mengerti akan arti kehidupan – dan memahami nilai eksistensi-serta memahami hikmah Allah dalam penciptaan-Nya. Selain itu,ia selalu berusaha menuju kesempurnaan serta bertekad kuat meraih keluhuran dan ketinggian.
Ia adalah sosok wanita yang didambakan masyarakat demi kemajuan,serta didambakan umat untuk menolong dan mengubah keadaan.Wanita yang suka memberi dan aktif,yang mendapatkan kenikmatannya dalam pengorbanan serta memberikannya terhadap hal-hal yang berharga demi terwujudnya prinsip-prinsipnya yang murni,keluarga,masyarakat,dan umat Islam seluruhnya. Di samping itu juga demi terwujudnya prinsip-prinsip pribadinya.
Dialah wanita beriman yang memahami firman Allah SWT :
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al Anbiya’:16).
Selain itu memahami penghormatan Allah pada Nabi Adam dengan memerintahkan para malaikat sujud kepadanya :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam…” (QS. Al Isra’ : 70)
Di samping itu,memahami arti kebahagiaan,bahwa kebahagiaan akan berarti bukan pada saat mengambil,tapi saat kita memberi.Bukan memenuhi berbagai kebutuhan pribadi,tapi menjamin berbagai kebutuhan orang lain.Bukan pula hanya mengembangkan diri sendiri,tapi mengembangkan orang lain yang ada di sekitarnya.
Menurut para psikolog,kebahagiaan jiwa erat kaitanya dengan penerapan tingkah laku yang mendatangkan keridhaan jiwa bagi pelakunya.Jelasnya,ia berkaitan dengan rasa penghormatan diri.
Ia juga tumbuh dari adanya keselarasan penuh antara kecenderungan –kecenderungan seseorang dan berbagai perasaannya.Adapun prinsip yang sempurna ialah prinsip yang bisa merealisasikan kebahagiaan bagi manusia sebanyak mungkin.Ia juga mengerti,tipuan iblis ialah :
•Menyingkap aurat (aib) dan menampakkan keburukan.
•Mengubah ciptaan,mewarnai wajah,dan mengganti ciptaan Allah SWT.
•Menyibukkan manusia dengan goip-gosip,tertawa,bersenang-senang,dsb.
•Menyibukkan mereka dengan perkara remeh dari perkara penting dan terpenting.
Di antara cara-caranya,mengalihkan orang yang akan melaksanakan ketaatan terpenting menuju ketatan-ketaatan lainnya.Setiap yang lebih rendah derajat kepentingannyadbanding dengan yang sebelumnya.Hingga,sampailah pada keaksiatan kecil,lalu kemaksiatan besar,dan begitulah seterusnya. Ia memahami hakikat kebahagiaan,yaitu bekerja,bersungguh-sungguh,berlelah-lelah dan menuntaskan tugas-tugasnya.Seperti kata para ilmuwan dan dokter,”Berlelah-lelah dan mau berbagi bisa menambah rasa semangat serta membangkitkan rasa kebahagiaan dan kegembiraan.” Lawanlah rasa lelah,rasa malas,dan rasa bosan. Beranjaklah dalam kehidupan. Karena,kehidupan itu indah sesuai dengan kebaikan yang kita perbuat,banyak faedah dan manfaat bagi keluarga,serta banyaknya relisasi dan pelaksanaan berbagai prinsip dan tujuanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar